Jumat, 22 Oktober 2010

CARA CERDAS MENGENDALIKAN PENYAKIT PATEK (ANTRAKNOSA) PADA TANAMAN CABE

 photo iklan posting BPBAG 517 x100_zpseeqcylwf.jpg

patek cabe Sampai saat ini patek (antraknosa) masih merupakan penyakit utama tanaman cabe, bahkan menurut informasi sekarang patek juga mulai menyerang cabai rawit. Penyakit patek (antraknosa) sangat susah sekali dikendalikan jika sudah terlanjur menyerang. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit patek bisa mencapai 100%.

Penyakit patek disebabkan oleh dua jenis jamur:

  1. Jamur Colletotricum capsici, serangan jamur ini pada cabe dicirikan dengan cara menginokulasi pada tengah buah cabai dan biasanya menyerang cabai yang sudah tua.
  2. Jamur Gloeosporium sp, jamur ini dicirikan dari jenis serangannya pada ujung cabai dan bisa menyerang pada cabai yang muda maupun tua.

Kedua jamur tersebut bisa menyerang sendiri-sendiri maupun bersamaan (kombinasi keduanya). Serangan jamur tersebut biasanya akan meningkat saat kelembaban tinggi disertai suhu udara yang tinggi pula.

Untuk mengendalikan penyakit patek (anraknosa) pada tanaman cabai tidak bisa dilakukan hanya saat sudah mulai terjadinya serangan, namun harus dimulai dari awal proses penanaman. Untuk lebih lengkapnya cara mengendalikan penyakit patek pada tanaman cabai bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pergunakan bibit yang sehat, jika menggunakan bibit sendiri jangan menggunakan dari bekas cabai yang terserang patek. Karena spora jamur tersebut mampu bertahan pada benih cabai.
  2. Pilih lokasi lahan yang bukan bekas tanaman cabai, terong, tomat dll (satu famili dengan cabai). Spora Gloeosporium maupu Colletotricum mampu beradaptasi hidup dalam tanah dalam waktu tahunan
  3. Tanamlah varietas cabai yang lebih tahan patek, biasanya cabai keriting lebih tahan terhadap penyakit patek
  4. Pergunakan pupuk dasar maupun kocoran yang rendah unsur Nitrogen, karena unsur N hanya akan membuat tanaman cabai menjadi rentan. Selain itu unsur N juga akan membuat tanaman menjadi rimbun yang akan meningkatkan kelembaban sekitar tanaman.
  5. Perbanyak unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah cabai
  6. Pergukanlah mulsa plastik untuk menghindari penyebaran spora jamur melalui percikan air hujan
  7. Pergunakanlah jarak tanam yang ideal sesuai dengan varietas yang akan kita tanam, usahakan jangan terlalu rapat karena hal ini akan sangat membahayakan keselamatan tanaman cabai
  8. Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida kontak berbahan aktif mankozeb atau tembaga hidroksida secara rutin satu minggu sekali (tetapi ini betentangan dengan konsep pengendalian hama secara terpadu)
  9. Lakukan perempelan untuk mengurangi krimbunan tanaman cabai
  10. Pergunakan peralatan yang terbebas dari penyebab penyakit patek
  11. Jika langkah-langkah diatas sudah dilakukan tetapi masih terjadi serangan penyakit patek maka segeralah buang tanaman yang sakit kalau perlu membakarnya.
  12. Segeralah melakukan tindakan penyelamatan terhadap cabai yang belum terserang secepatnya (saya katakan secepatnya karena penyakit patek bisa menyebar dalam hitungan jam). Tindakan yang perlu dilakukan adalah menyemprot dengan fungisida kontak (dithane, nordox, kocide, antracol, dakonil dll) bersamaan dengan sistemik (derosal, bion M, amistartop dll)

Sekian dulu postingan dari saya kali ini, walaupun saya menulis artikel tentang patek tetapi harapan saya semoga tanaman cabai anda tidak pernah terserang yang namanya penyakit patek. Salam sukses selalu untuk anda petani indonesia.

-by maspary-


Terimakasih telah berkunjung ke GERBANG PERTANIAN, jika ingin melengkapi artikel ini silahkan tulis di kolom komentar. Jika anda menyukai artikel ini bagikan ke rekan-rekan anda dengan mengklik tombol suka dibawah ini..

15 komentar:

mubaroq arif mengatakan...

tolong klo bisa minta penjelasan secara detail cara pnanggulanngan/ membasmi jamur patek n obat yg paling jitu...!@!!!!!!!!!

mubaroq arif mengatakan...

keterangan di atas sudah lebih dari cukup ...... maaf n terima kasih!!!!!!!

megantoro mengatakan...

maaf telat bagi2 ilmu...
pengalaman saya patek bisa di kendalikan dengan obat antibiotik manusia seperti amoksilin,sipro atau yang lain.
tetapi sebelumnya harus hentikan pengkocoran maupun pupuk susulan, krn bisa meningkatkan kadar protein dalam tanaman yang berguna sebagai makanan jamur/cendawan bila tetap di pupuk.
kendalikan dengan antibiotik yang di haluskan dan seduh air panas biar larut+kapur semut+perekat.dosis 5btr-1btang kapur/14ltr penyemprotan 2hari selali selama 10hr
insyaallah ada hasilnya.

Anonim mengatakan...

trims infonya. info di atas mengulas pengendalian pathek tapi apabila pathek sudah terlanjur menyerang, bagaimana pengobatannya?? apa dengan cara yang sudah di jelaskan diatas, masih bisa di atasi?
pathek di tempat saya menyerang hampir 50% tanaman.. apa penyebabnya?? apa perubahan iklim dan kondisi sanitasi lingkungan juga mempengaruhi perkembangan jamur?

GERBANG PERTANIAN mengatakan...

Pengendalian penyakit patek yang telah menyerang tanaman cabe bisa dilakukan dengan cara perempelan cabe yang telah terserang lalu membakarnya, kurangi kerimbunan daun. Lalu aplikasikan Fungisida Kontak dan sistemik secara bersamaan, kalau perlu tambahkan perekat. Tambahkan juga Ca dan unsur Kalium untuk menguatkan kulit cabe.
Perubahan iklim dan kondisi lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan penyakit pak. Maka kita harus mengantisipasi dari awal tanam kita yaitu dengan penggunaan bibit tahan, kurangi penggunaan Unsur N, Jarak tanam jangan terlalu rapat, Gunakan Unsur Ca dan K, jagalah kebersihan lngkungan dan kurangi kelembaban lingkungan.

Jauhar IPB mengatakan...

tq ilmunya,mas

GERBANG PERTANIAN mengatakan...

Wah rupanya ada tamu praktisi yang hebat nich,
memang benar pak saat ini patek masih menjadi kendala utama petani cabai kita. Trimakasih atas kunjungnnya pak

Jauhar IPB mengatakan...

Ya sama sama Mas,kita sangat yakin, patek dapat dikendalikan tanpa terlalu memfokuskan pada pengobatannya,tetapi pada pola pupuknya,maaf belum tuntas tulisannya Mas,nanggung lagi nunggu hasil dokumentasi,ini baru panen ke7 bulan maret ini.Walaupun uji coba tahun yang lalu selain pengendalian hama tripsnya,dalam blog kami,kembanglangit1.blogspot.com,hasil hasil tersebut juga dalam hal pengendalian cabe pateknya.Ada tehnik-tehnik agar buah cabe padat berisi,sehingga tahan patek...Insya Allah...

Damar Sindoro Sumbing mengatakan...

Dengan pengaturan polatanan, pemberian pupuk (lebih baik pakai yg organik. pengendalian jamur itu sendiri(klu bisa juga dg bahan organik/ nabati.km sedang mengembangkan pestisida organik berbahan dasar a.l asap cair d tambah dg bahan2(empon2 n tanaman} yg lain.yg kami beri nama PATHEK-NO.. (MF pakai menyebut Merk).. karna d atas jg d sebut merk2 yg bersifat kimia.semoga tanggapan ini bisa bermanfaat...

Anonim mengatakan...

bagaimana dengan anti biotik untuk penyakit patek

GERBANG PERTANIAN mengatakan...

Trimakasih masukkannya semoga bisa menambah wawasan para pembaca semua. Jika ada organik yang mampu mengendalikan patek kenapa tidak digunakan.

Damar Sindoro Sumbing mengatakan...

trimakasih kayaknya blog ini sangat bermanfaat, u/ saling melengkapi, saling memberi n menerima demi kemandirian petani,,

Mf ada yg tau sumber Ca / K organik yg mudah d dapat dari sekeliling kt...?

klu harus menggunakan yg bersifat kimia ,, pakae apa n dosisnya berapa..? tx

FAEDAH JAYA mengatakan...

Patek/antraknosa dapat diatasi dengan melakukan penyemprotan yang tepat pada sasaran, juga dengan rutin dalam penyemprotan.. sebelum melakukan penyemprotan sebaiknya kita lihat dulu jenis penyakitnya. penyakit antraknosa ada dua macam bahasa jawanya penyakit patek boak/kering, Brintik/basah. yang paling berbahaya dan cepat menular adalah patek brintik/basah. untuk mengatasinya biasanya paling umum dengan menggunakan jenis fungisida berbahan mancozeb dan metil
Lebih detail teman2 bisa kunjungi : http://faedahjaya.com/fungisida

agus susilo mengatakan...

jika diantisipasi dengan fungisida hayati seperti tricoderma bisa atau tidak Pak.?

Anonim mengatakan...

sesuai putaran musim tanaman cabai memang ada tantangan nya sendiri-sendiri, kemarau ada berbagai hama dan efek- efek penyakit yang di timbulkannya, di musim penghujan malah semakin rumit dan banyak tantangan dan kendalanya. curah hujan dan kelembapan udara yang berubah-ubah dpt menumbuhkan berbagai fungi-fungian dan bakteri. tinggal kita yang punya profesi jadi petani yang harus jeli........petaniagrosarikotareog.

Posting Komentar